Memuat...

March 26, 2018

REJEBAN


REJEBAN

Pagelaran Wayang Kulit

Seperti Tahun-tahun sebelumnya, masyarakat Dayurejo melaksanakan acara Tasyakuran sumber air  Dempok bulurancang dan puthuk bunder tahun 2018 yang merupakan kegiatan peninggalan leluhur rutin setiap tahun.
Tasyakuran

Panitia Kegiatan
Tepatnya di Dusun Talunongko, Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, dan warga masyarakat menyebutnya REJEBAN. Dari penelusuran nama Rejeban ini karena acara tersebut dilakukan setiap bulan Rajab pada hari jumat.
Acara Rejeban ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan YME atas rizki yang diberikan terutama sumber air bersih untuk kehidupan masyarakat setempat. Mengingat dari sejarah awalnya dahulu para leluhur sangat kesulitan mencari air.
Tahun 2018 ini adalah Tahun yang ke-209 dilakukanya acara Rejeban. Dan dari penjelasan warga setempat, ada yang beda dari biasanya untuk kegiatan Tahun ini, karena pada Tahun sebelumnya acara cukup singkat yaitu Kenduren (Tasyakuran) pagi harinya dan hiburan Wayang Kulit malam harinya, singkatnya acara tersebut berlangsung satu hari satu malam di Tahun-tahun sebelumnya.
Penanaman Seribu Pohon
Untuk Tahun ini acara tersebut cukup padat di bulan Rajab, diawali dengan pembukaan acara pada tuju hari sebelum acara inti yaitu kerjabakti dan Restorasi penanaman seribu pohon di area Sumber Dempok bulurancang dan puthuk bunder. Dilanjutkan dengan penyembelihan satu ekor sapi untuk sedekah dibagi-bagikan kepada warga sekitar.
Serah Terima Gunungan
Acara inti yang dilakukan pada hari jumat bulan Raja bini, masyarakat melakukan Kenduren (Tasyakuran) dua kali dalam sehari, diawali pagi hari masyarakat berkumpul di balai pertemuan doa bersama untuk leluhur, dilanjutkan siang harinya masyarakat berbondong-bondong menuju plataran sumber air Dempok Bulurancang untuk tasyakuran(Tumpengan).
Dihari yang sama setelah sholat jumat, ada hiburan wayang kulit, tayuban pada sore hari dilanjutkan kembali pagelaran wayang kulit semalam suntuk untuk menghibur masyarakat sekaligus melestarikan kesenian jawa timur.
Acara penutup di hari terakhir adalah khoul akbar dan pengajian, jadi kurang lebih satu minggu masyarakat dusun Talunongko ini mengadakan acara Tasyakuran dan Hiburan rakyat.
Istimewanya acara Tahun ini adalah banyak keterlibatan dari Pemerintah Desa Dayurejo, para pendukung dan donatur untuk terlaksanya acara Rejeban ini, turun langsung dari Dinas KOMINFO Kabupaten Pasuruan sebagai pendukung bersama KIM Indrokilo dan Paguyuban Lidisewu, juga dari lembaga dan instansi yang turut serta mendukung acara ini seperti Taman Safari Indonesia II, Kaliandra Sejati, Yayasan Cempaka Education Center, DONKAS, PT. TIRTA INVESTAMA, LMDH, PERHUTANI, SI HIJAU, PANOMAN, dan banyak lagi pendukung lainnya,.
Kita terus berharap acara sejenis ini semoga tidak sampai punah dan tinggal nama untuk mengenang budaya…
Tari Bondan

March 18, 2018

KESAYAN

KESAYAN

KESAYAN Renovasi rumah dinas pehutani Dayurejo

Kegiatan yang satu ini tergolong adat yang masih menjadi bagian tradisi warga masyarakat Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

KESAYAN yang mewujudkan bentuk kebersamaan dan gotong royong warga desa untuk saling membantu secara berkelompok ini terlihat ketika salah seorang warga mengadakan perbaikan atau membangun rumah tinggal mereka, warga sekitar berbondong-bondong untuk membantu mengerjakan supaya cepat selesai.

Kepala Desa Dayurejo (KADES) Bapak Wahono pun menyatakan merasa bangga atas kerukunan warganya dalam hal tersebut (Kesayan).

Ditemui ditempat Kesayan ketika itu ada perbaikan rumah dinas PERUM PERHUTANI Dayurejo, Kades yang baru dilantik 29 Desember 2017 itu mengatakan "kami kalau sudah Kesayan seperti ini tidak membawa nama atau jabatan, artinya kita semua sama, waktu angkat pasir ya angkat pasir, waktu pasang genting ya kita pasang genting Ndak ada yang berpangku tangan" ujarnya sambil membawa genting untuk atap ditangannya.


Salah seorang warga juga menyatakan bersyukur bisa hidup di desa seperti ini karena masih banyak warga yang saling gotong royong.
Proses pasang atap (Genteng)

Terlihat dari cara mereka bekerja sampai saat makan bersama-sama memang menunjukkan kalau warga Dayurejo ini masih konsisten menjaga adat yang merupakan salah satu kebudayaan di Desa ini.
Semoga tetap terjaga kebersamaan mereka untuk kesejahteraan bersama.