Sebuah kegiatan warga dusun Talunongko yang yang biasa disebut sedekah sumber diadakan tiap 1 (satu) tahun sekali sebagai wujud syukur warga. sedekah sumber merupakan sebuah kegiatan bagi-bagi makanan (kue dan lauk) yang dihias dan diperebutkan bagi pengunjung dusun talunongko.
Diadakan setiap hari jum’at pahing bulan Rajab saat selamatan ini diadakan seluruh penduduk tua muda, pria wanita, anak-anak remaja dan dewasa pasti terlibat di dalamnya. Selamatan tersebut akhirnya lebih populer dengan sebutan REJEBAN. Perwujudan Rejeban itu sendiri berupa UBO RAMPEN yakni sejumlah perlengkapan upacara yang terdiri dari Tumpeng.
Acara tersebut tidak selesai satu hari saja,
Diawali pada hari kamis sore masyarakat sudah berkumpul di balai RW untuk melakukan pemotongan sapi, sebagai simbol pada jaman nenek moyang yang hanya makan sederhana dan di kesempatan Rejeban ini masyarakat bisa menikmati makan daging sapi.
Diawali pada hari kamis sore masyarakat sudah berkumpul di balai RW untuk melakukan pemotongan sapi, sebagai simbol pada jaman nenek moyang yang hanya makan sederhana dan di kesempatan Rejeban ini masyarakat bisa menikmati makan daging sapi.
Pasangan ancak lanang dan ancak wedok ini berangkat dari tiap dukuh dan diarak beramai-ramai oleh penduduk seluruh dukuh yang dipimpin kasun masing-masing menuju pendopo balai desa. Dalam arak-arakan ini biasanya juga diiringi dengan kesenian masing-masing, seperti gamelan, bantengan, cecaplok, macan-macanan, bedes-bedesan ataupun yang lainnya. Sesampainya di pendopo desa dimana para tokoh masyarakat juga berkumpul disana, diadakan do’a bersama, sebelum ancak-ancak tersebut dibagikan / diperebutkan oleh warga.
“ Khusus iring-iringan yang berupa bantengan, cecaplok dsb menggambarkan bahwa saat itu yang mengalami kebahagiaan bukan saja umat manusia, melainkan makhluk-makhluk lainpun juga ikut bersukaria, sehingga merekapun ikut dalam arak-arakan tersebut “