Memuat...

March 29, 2019

Warga Dayurejo Kompak Melaksanakan Tasyakuran Sumber Air Sebagai Wujud Mensyukuri Anugerah Tuhan

Tasyakuran warga Dusun Talunongko
DAYUREJO, Good News - Warga Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur menggelar ritual sedekah bumi (Tasyakuran) Sumber Air, Jumat (29/03/2019). Tradisi budaya yang rutin dilaksanakan setiap tahun pada bulan Rajab ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat atas mengalirnya air untuk masyarakat Desa Dayurejo. Kegiatan ini dilakukan oleh beberapa dusun yang ada di Dayurejo yaitu Dusun Gamoh, Dusun Gutean, Dusun Dayu, dan Dusun Talunongko.
Antusias masyarakat Dayurejo

Saat jarum jam menunjukkan pukul 09.00 WIB, ratusan warga  sudah berkumpul di halaman Balai Desa setempat. Mereka bersuka cita menantikan acara perayaan sedekah bumi. Satu persatu warga desa lantas berdatangan membawa bakul yang berisikan nasi, gudangan, mie goreng, tahu, tempe dan telur. Mereka lantas meletakkan barang bawaanya itu di halaman Balai Desa setempat. Hadir dalam acara tersebut Kepala Desa Dayurejo Bpk. Wahono, Pengurus LMDH Indrokilo Manunggal bpk. Lasuwi dan Bpk. Arifin, Pengurus Yayasan Cempaka, Bpk. Mawan, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.


Sambutan Kepala Desa Dayurejo
Dalam sambutannya, Kepala Desa Dayurejo Bpk. Wahono menyatakan bahwa budaya peninggalan leluhur ini tidak boleh hilang. "Agar budaya ini tidak terkikis oleh jaman, mari kita bersama-sama menjaga warisan budaya yang ada di Dayurejo". Ungkapnya.
Tasyakuran di Balai Dusun Gamoh

Tak berselang lama, tokoh masyarakat di desa itu hadir ke lokasi untuk membacakan doa. Sesuai dengan tata adat setempat, pembacaan doa dimulai dengan doa Jawa (pengentalan) dan dilanjutkan dengan Tahlil dan doa. Saat itu warga terlihat khidmat mengamini lantunan doa sang Kiai. Setelah doa selesai dipanjatkan, warga dan para undangan langsung menyantap Asahan bersama setelah itu meninggalkan balai tempat berkumpul.
Warga Dusun Gutean


Kebersamaan Perangkat Desa
 dengan Masyarakat

Tidak sampai disitu, kegiatan tasyakuran masih berlanjut dengan warga membawa Asahan ke Pelataran (tempat berkumpul didekat sumber air) untuk melakukan acara tasyakuran ke dua. Jarak 2 kilometer dari pemukiman dengan melewati hutan produksi, membuat warga semangat dengan udara yang sejuk. Tasyakuran di sumber air ini  selain memanjatkan doa untuk leluhur, dimaksudkan juga untuk mengingatkan masyarakat tentang tempat peninggalan leluhur yang harus dirawat.

0 Comments:

Post a Comment